Sabtu, 03 Maret 2012

PERILAKU KONSUMEN


Nama    : Ambrosius Nurhadi Prasetyo
Kelas    : 2KA30
NPM     : 10110601


Latar Belakang

     Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
     Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Definisi perilaku konsumen menurut tokoh:

Engel, Blackwell dan Miniard : Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.

Hanna & Wozniak : Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi

The American Marketing Association : Perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.

     Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama yaitu dimana sang konsumen merancang strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan potongan harga (diskon) untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran atau liburan anak sekolah (tahun ajaran baru) maka pembuat keputusan akan merencanakan harga tiket transportasi untuk liburan tersebut. Ketiga, yaitu dalam hal pemasaran sosial, yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Misalnya dengan membuat surat kabar melalu media cetak maupun madia internet untuk memberikan suatu informasi kepada masyarakat. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.

Pendekatan Perilaku Konsumen

     Dalam melakukan kegiatan konsumsinya, perilaku konsumen dituntun oleh tujuannya untuk memperoleh kepuasan. Terdapat beberapa pendekatan permintaan individu yaitu, pendekatan cardinal dan pendekatan ordinal.

Pendekatan Kardinal
     Pendekatan kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif, dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif atau dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Oleh karena itu keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan kuantitatif.
     Menurut pendekatan ini juga, daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung pada subjek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.

Asumsi dasar dari pendekatan kardinal :
1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
2. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
3. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu
    satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin
    kecil.
4. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
    sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya.
   
Pendekatan Ordinal
     Pendekatan ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva indeference, manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif atau tidak dapat diukur.
     Pendakatan ini muncul karena adanya keterbatasan – keterbatasan yang ada pada pendekatan cardinal, meskipun bukan berarti pendekatan cardinal tidak memiliki kelebihan. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah independent curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.

Asumsi dasar dari pendekatan ordinal :
1. Konsumen rasional.
2. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
3. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum.
4. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar  
    kecilnya daya guna.

Konsep Elastisitas
     Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
     Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan.

Macam-macam koefisien elastisitas :

a. Elastisitas Harga Permintaan : Perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang
    diminta  dengan persentase perubahan harga barang.

b. Elastisitas Harga Penawaran : Perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang
    ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang.

c. Elastisitas Silang : Pengaruh perubahan harga barang X terhadap jumlah barang Y yang
   diminta. Elastisitas silang barang komplementer bersifat negatif, sedangkan elastisitas silang
   barang substitusi bersifat positif.

d. Elastisitas Pendapatan : Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan
    konsumer yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh
    perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.


Sumber

http://www.informasiku.com/2011/04/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://y4zmanies.wordpress.com/2010/05/06/pendekatan-perilaku-konsumen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar