Senin, 07 Juli 2014

ETIKA MENGGUNAKAN GADGET

       Semakin berkembangnya teknologi, rasanya hidup pun semakin sulit lepas dari benda bernama ‘gadget’. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan ponsel, tablet, phoneblet, dan kawan-kawannya yang lain memang memudahkan kehidupan kita terutama untuk berkomunikasi. Sayangnya karena terlalu asyik, penggunaanya sering tidak menyadari hal lain di luar dirinya dan sang gadget. Seperti hal lain dalam kehidupan, menggunakan gadget pun sebenarnya perlu memakai etika agar tidak mengganggu kenyamanan orang dan lingkungan. Berikut adalah etika menggunakan gadget pada kehidupan sehari-hari :

1. Saat Mengobrol
Saat mengobrol dengan siapapun itu, jauhkan gadget dari genggaman dan tatapan. Pusatkan perhatian pada orang yang sedang berbicara, meskipun terlibat obrolan dengan banyak orang misalnya. Menatap gadget saat ada orang yang mengajak kita bicara malah bisa menimbulkan kesan tidak sopan sekaligus tidak menghargainya. Kalau memang tidak ada keperluan mendesak untuk menggunakan gadget, mintalah ijin pada orang yang sedang mengajak kita bicara supaya ia tidak merasa diabaikan.

2. Sedang Berjalan Kaki
Sering jalan kaki sambil kirim SMS atau Twitteran? Mungkin asik. Hanya waspada saja kalau ada mobil atau motor mendadak menyerempetmu akibat kamu tidak sadar sudah berjalan di jalur yang salah. Atau bisa jadi tiba-tiba kamu terjatuh dalam lubang, terbentur pohon maupun tiang listrik.

3. Pada Saat Mengemudi
Kalau ini sudah tak perlu ditanya lagi alasannya. Kecelakaan karena asyik dengan ponsel saat mengemudi sudah banyak terjadi. Hindarilah memegang ponsel atau perangkat mobile lain selama mengemudi, demi keselamatan Anda dan orang lain.

4. Di Tempat Umum
Namanya tempat umum, ada banyak orang dengan beragam karakter di dalamnya. Sayangnya, seringkali di tempat seperti ini gadget justru menjadi penyelamat untuk mengusir kebosanan. Memang, tidak ada larangan menggunakan gadget di tempat umum. Namun, penggunaan gadget yang mencolok perhatian bisa mengundang tindak kejahatan. Karena terlalu asyik menatap gadget, pengguna sering kali tidak menyadari keadaan sekitarnya, termasuk saat ada yang mengincar barangnya. Tidak ingin kejahatan menimpa kita, kan? Maka, usahakanlah meminimalisir penggunaan gadget saat sedang berada di tempat umum. Bersosialisasi dengan orang-orang sekitar atau membaca koran dan majalah bisa menjadi pilihan. Yang juga perlu diingat, jika ingin menelepon di tempat umum, lakukanlah dengan volume suara yang wajar supaya orang-orang yang ada di sekitar tidak perlu tahu isi pembicaraan.

5. Jaga Mood (Menjaga Pikiran atau Emosional)
Ini adalah penggunaan gadget yang berkaitan dengan fungsinya untuk mengakses media sosial. Saat suasana hati sedang tidak baik, sebaiknya hindari penggunaan gadget untuk mencurahkannya melalui media sosial. Perasaan sedih dan stress biasanya malah membuat isi curahan tidak terkontrol dan menjadikan pembacanya ikut merasakan emosi yang sama. Jangan sampai di kemudian hari kita menyesal atas apa yang pernah ditulis saat emosi sedang tidak stabil.

      Semoga dengannya adanya etika-etika tersebut, kita dapat menggunakan gadget atau smartphone dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan dibatas wajar. Selain membahas etika menggunakan gadget saya juga akan membahas dampak positif dan dampak negatif dalam penggunaan gadget. Berikut dampak positif dan dampak negatif dalam menggunakan gadget dilihat dari beberapa aspek :

1. Segi Kesehatan
Positif : Sepertinya menggunakan gadget tidak menambah kualitas pada kesehatan kita.
Negatif : Dapat merusak mata jika menggunakannya terlalu sering dan dengan sinyalnya yang menghasilkan radiasi kecil dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

2. Segi Budaya
Positif : Penggunaan gadget merupakan budaya global, yang apat digunakan untuk peluasan budaya lokal.
Negatif : Karena penggunaannya yang global kita bisa melupakan budaya lokal dan mulai mencintai budaya asing.

3. Segi Sosial
Positif : Sebagai media informasi, pertemanan dan komunikasi.
Negatif : Membuat kita bersikap individu karena dapat mencurahkan seluruh isi hati melalui gadget yang membuat emosi kita tidak terkendali.

Contoh Kasus : Gadget Pada Anak



   Di zaman yang sangat modern pada saat ini, perkembangan teknologi terus berkembang karena perkembangan teknologi akan berjalan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin tinggi. Teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memberikan nilai yang positif. Gadget adalah piranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini. Tablet dan smartphone ialah gadget yang paling banyak digunakan saat ini karena ukurannya yang kecil, mudah di bawa kemana-mana sehingga orang menganggap nya lebih praktis.
      Beberapa tahun yang lalu gadget hanya banyak di pakai oleh para pembisnis dari kalangan menengah ke atas. Alasan mereka menggunakan gadget adalah untuk memudahkan bisnis mereka. Namun pada zaman sekarang, gadget tidak hanya dipakai oleh para pembisnis saja, banyak para remaja bahkan anak-anak pun telah banyak menggunakan gadget. Gadget memiliki fitur menarik yang ditawarkan dan seringkali membuat anak-anak cepat akrab dengannya. Anak-anak pun sekarang makin banyak menggunakan gadget hanya untuk memainkan game.
   Tak perlu cemas bila anak suka bermain gadget . Yang penting, terapkan aturan sejak dini dan perlakukan gadget sebagai alternatif sarana pembelajaran yang berbeda. Dan peran orang tua sangat penting dalam perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman sekarang ini. Karena fasilitas yang disediakan oleh gadget tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif juga. 

Berikut cara-cara pengawasan yang dapat dilakukan oleh orang tua kepada anaknya dari pengaruh gadget, antara lain:

1. Membatasi Pemakaian Gadget
Berikan waktu-waktu yang tertentu untuk anak-anak memainkan gadget.

2. Selalu Mengontrol Isi / data-data didalam Gadget
Orang tua perlu mengontrol data-data di dalam gadget anak. Minimal sekali dalam seminggu atau mengeceknya diam-diam.

3. Memberikan Hukuman Pada Anak
Berikan sanksi atau hukuman kepada anak apabila telah terbukti melakukan kesalahan. Misalnya dengan minyita gadget nya.

Sumber :
http://indrinovii.blogspot.com/2013/11/studi-kasus-telematika-gadget-pada-anak.html