Rabu, 03 November 2010

ISD BAB 5

Nama      : Ambrosius Nurhadi Prasetyo 

N P M     : 10110601

Kelas      : 1KA26

 

UNSUR-UNSUR NEGARA


Unsur-unsur pokok untuk dapat membentuk suatu negara adalah :

1.  Penduduk
     Penduduk adalah warga negara yang mempunyai tempat tinggal serta mempunyai kesepakatan diri untuk bersatu. Yang dimaksud dengan warga negara adalah penduduk asli Indonesia (pribumi) dan penduduk negara lain yang sedang berada di Indonesia untuk bisnis, wisata dan sebagainya.

2.  Wilayah
     Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan. Dapat dikatakan menjadi unsur utama pembentuk negara apabila wilayah tersebut mempunyai batas atau teritorial yang jelas atas darat, laut dan udara.

3.  Pemerintah
     Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.

*Sumber : http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/03/unsur-unsur-negara.html

PENGERTIAN PEMERINTAH

Pengertian pemerintah dalam arti luas :
1. Segala kegiatan atau usaha yang terorganisir, bersumber pada kedaulatan dan
     berlandaskan dasar negara, mengenai rakyat/penduduk dan wilayah demi tercapainya
     tujuan negara.
2. Segala tugas, kewenangan, kewajiban negara yang harus dilaksanakan menurut dasar
    dasar tertentu demi tercapainya tujuan negara.

Pengertian pemerintah dalam arti sempit :
1. Montesquieu, kewajiban dan kekuasaan negara di bidang eksekutif.
2. Vollenhoven, kekuasaan negara di bidang bestuur.

*Sumber: Buku Cetak ISD MKDU, Gunadarma


Pengertian pemerintah dalam suatu negara menurut Prof Miriam Budiardjo adalah:
“Pengertian pemerintahan bisa diartikan sebagai bagian dari pengertian politik dalam arti umum, yang meliputi pula pengertian kebijaksanaan dan kekuatan. Bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu, serta cara melalksanakan tujuan-tujuan itu.”

*Sumber: http://id.answers.yahoo.com/question/

Study Kasus
Banjir di Jakarta

Hujan deras yang mengguyur Ibu kota sejak sore hari hingga malam hari, Senin (25/10), menyebabkan banjir terjadi di hampir semua wilayah Jakarta. Bahkan, beberapa warga di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terpaksa harus mengungsi di sebuah masjid. Hal ini dialami oleh warga satu RW di Rawa Barat yang harus mengungsi di masjid Nurul Iman.

Banjir yang mulai menggenangi daerah tersebut mulai naik hingga setinggi satu meter sejak pukul 19.00 WIB. Salah seorang warga mengakui bahwa banjir seperti ini memang kerap kali dirasakan warga di wilayah ini. Dadang, 62 tahun, mengatakan, "Saya sekeluarga mengungsi di masjid sampai banjir telah surut."

Meskipun telah mengungsi, namun beberapa warga masih ada yang was-was dengan keamanan rumah mereka yang ditinggalkan. Banyak tangan-tangan usil yang tidak akan tinggal diam mengambil kesempatan di dalam kesempitan seperti ini. Untuk mengantisipasinya, beberapa pemuda berinisiatif untuk mengamankan daerah mereka dengan cara melakukan ronda malam.

Selain itu, akibat banjir yang menggenangi kecamatan Kebayoran, maka jalan dari arah Blok S menuju Jalan Kapt. Tandean pun mengalami kemacetan yang sangat panjang
.


Opini: Menurut saya kejadian seperti ini sangat memprihatinkan, karena sebagai Ibukota negara kejadian seperti ini tidak perlu terjadi. Tetapi di DKI Jakarta mecet sudah menjadi rutinitas sehari-hari apalagi pada musim hujan jalan-jalan protokol di Jakarta sudah digenangi air dan dapat menimbulkan kemacetan yang parah. Untuk mengatasi kemacetan seharusnya pemerintah membatasi para pendatang yang dari daerah dan fasilitas-fasilitas umum seperti halte, angkutan umum dan sebagainya harus diperbaiki. Sedangkan mengatasi banjir harus memperbaiki saluran air. Dan kita sebagai mayarakat Jakarta seharusnya memelihara keindahan kota bukannya mengotorinya. Kita bisa melakukan dari hal yang kecil saja yaitu membuang sampah pada tampatnya, dengan melakukan hal tersebut kita bisa memelihara keindahan kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar