Jumat, 12 Oktober 2012

BERKOMUNIKASI ASERTIF


      Kalimat asertif adalah cara berkomunikasi yang tidak menyerang lawan bicara. Inti kalimat terletak pada pengungkapan perasaan kita dengan terus terang, sopan antun,  dan apa adanya.Manusia punya cenderungan mempertahankan diri bila diserang. Demikian pula bila ia merasa disalahkan, direndahkan, atau tidak dihargai. Sebab itu penting sekali memperlihatkan sikap positif dalam berkomunikasi, bagaimanapun sebalnya kita pada lawan bicara kita. Seharusnya kita perlu berpikir sebelum berkata, dan  berlatih melakukannya. Sebuah pesan akan sampai dengan baik jika  disampaikan pada waktu, tempat dan cara yang tepat.
      Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007).

Menurut Pratanti (2007) Seorang yang asertif memiliki kriteria:
  • Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan
  • Mengetahui hak mereka
  • Mampu mengontrol kemarahan. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi mengontrol dan membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi semata.


Perilaku asertif memiliki manfaat:
  • Meningkatkan self esteem dan percaya diri dalam mengekspresikan diri sendiri.
  • Dapat bernegosiasi lebih produktif dengan orang lain.
  • Dapat merubah situasi kerja yang negatif menjadi positif.
  • Meningkatkan hubungan antar manusia pada pekerjaan dan mengurangi kesalahpahaman.
  • Meningkatkan pengembangan diri dan kepuasan diri pada pekerjaan/karir sesuai dengan kebutuhan, gaya dan kemampuan.


Gaya Komunikasi dengan Orang Asertif
      Orang-orang asertif yang sangat akomodatif dan inklusif tentu memerlukan pendekatan yang tidak sama dengan orang-orang yang berkarakter agresif dan pasif. Mereka lebih menyukai hal-hal yang tidak berat sebelah, yang mencakup ke dua belah pihak. Hal ini diutamakan untuk mendapatkan keputusan yang lebih komprehensif.

Dengan demikian, pendekatan yang harus dilakukan terhadap orang-orang dengan karakter asertif ini adalah:
  • Hargai mereka dengan mengatakan bahwa pandangan yang akan kita sampaikan barangkali telah pernah dimiliki oleh mereka sebelumnya.
  • Sampaikan topik dengan rinci dan jelas karena mereka adalah pendengar yang baik.
  • Jangan membicarakan sesuatu yang bersifat penghakiman karena mereka adalah orang yang sangat menghargai setiap pendapat orang lain.
  • Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran dengan tenang dan runtun.
  • Gunakan intonasi suara variatif karena mereka menyukai hal ini
  • Berikan beberapa alternatif jika menawarkan sesuatu karena mereka tidak suka sesuatu yang bersifat kaku.
  • Berbicaralah dengan penuh percaya diri agar dapat mengimbangi mereka.


      Dari pokok bahasan di atas tentang berkomunikasi dengan cara asertif dapat saya simpulkan bahwa bekomunikasi dengan cara ini sangat baik untuk kita pergunakan untuk berkomunikasi antar sesama. Kita tahu pada jaman sekarang untuk berbicara atau berkomunikasi dengan sesama banyak menemukan kendala-kendalanya, belum lagi bisa salah paham atas ucapan kita yang berlanjut pada tawuran (perkelahian) atas kesalah pahaman yang kita ucapankan tadi. Kita sebagai generasi pemuda sebaiknya menggunakan tata cara bahasa yang sopan, jujur, dan tidak menyinggung perasaan lawan bicara kita.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar