Selasa, 25 Oktober 2011

Tulisan 4 dan 5


Nama       : Ambrosius Nurhadi Prasetyo
NPM        : 10110601
Kelas        : 2KA30

Tulisan 4

Teori Organisasi
     Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terikat dengan peraturan yang ada yang telah disepakati. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Arti dari teori organisasi
     Teori Organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga lebih dapat berhasil dan organisasi dapat mencapai sasaran yang ditetapkan.Yang dimaksud dengan masalah yaitu segala sesuatu yang memperlukan pemecahan bukan merupakan masalah.

Jadi, yang dimaksud dengan masalah organisasi adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memperlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.

     Usaha untuk memecahkan masalah berbagai msalah organisasi yang sangat kompleks itu memunculkan berbagai kajian untuk lebuh memahami efektivitas organisasi. Dari usaha intelektual itu kemudian berkembanglah berbagai teori organisasi dengan berbagai kaidah dan rumusannya.
     Teori organisasi bukan merupakan dogma dan juga bukan teori yang memiliki kebenaran mutlak. Dari berbagai teori yang dikemukakan oleh para ahli tidak satupun yang memiliki kebenaran mutlak sehingga masing-masing teori berdiri sendiri. Namun demikian teori itu saling melengkapi karena masing-masing ahli menggunakan sudut tinjauan sendiri-sendiri.

Dari sumber yang saya dapat, teori organisasi dibedakan menjadi 9 macam, yaitu:
·         Teori Organisasi Klasik
·         Teori Organisasi Birokrasi
·         Teori Organisasi Human Relations
·         Teori Organisasi Perilaku
·         Teori Organisasi Kepemimpinan
·         Teori Organisasi Fungsi
·         Teori Organisasi Pembuatan Keputusan
·         Teori Organisasi Kontigensi


Tulisan 5

     Pada tulisan 5 ini saya akan menjelaskan secara rinci tentang Teori Organisasi Klasik.

Teori Organisasi Klasik
     Teori organisasi klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi spesialisasi, teori formalisme, teori struktur (the structure theory of organization). Teori klasik muncul sebagai akibat dari usaha yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dengan menentukan prinsip-prinsip yang dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi para manager dalam melaksanakan  tugas.

Menurut Henry Fayol, bahwa prinsip-prinsip ini sangat bermanfaat, tetapi bersifat sementara. Dan memandang seni manajemen terdiri dari keahlian memilih prinsip yang cocok untuk situasi tertentu.

     Di dalam teori klasik memiliki beberapa prinsip-perinsip dam konsep, yang digunakan sebagi pikiran pokok dalam mengatur sebuah organisasi.Antara lain:

Prinsip Hieraki
     Prinsip ini adalah dasar dari pmikiran teori-teori klasik. Bahwa dalam suatu organisasi harus ada wewenang dan tanggung jawab yang dijalankan oleh pimpinan tertinggi dan hingga sampai pada tingkat bawah atau personal yang bertugas sebagai pelaksana. Di sini peranan pimpinan sangat diperlukan guna mengatur system kerja organisasi agar pekerjaan dapat terarah dan terorganisir. Dengan menggunakan perinsip ini kita dapat semakin jelas mengetahui antara hubungan tanggung jawab dan kewenangan dari yang paling bawah sampai pada pimpinan yang tertinggi.

Prinsip Kesatuan Komando
     Prinsip ini menekankan bahwa sebaiknya dalam suatu organisasi hanya ada satu atasan saja yang memberikan komando kepada bawahan supaya ada kesatuan komando dan koordinasi yang seragam sehingga tidak membuat bawahan menjadi bingung. Tetapi hal ini ditentang oleh Frederick Taylor dalam pendapatnya yang bertajuk “Functional Foreman” yang berisi “ Bahwa setiap bawahan mengenai aspek yang sama dari pekerjaannya hanya boleh tunduk pada satu atasan langsung.”. dalam menyikapi dua hal yang berbeda ini kita sebaiknya dapat membagi pekerjaan menjadi lebih spesifik lagi dan di dalamnya terdapat seorang kordinator yang bertanggung jawab atas segala sesuatu hal yabg terjadi di dalamnya. hal ini akan dapat mengurangi kesalah pahaman yang terjadi dalam organisasi tersebut yang diakibatkan oleh tumpang tindihnya perintah dari atasan.

Prinsip Sepesialisasi
     Untuk mencapai efisiensi kerja dalam melaksanakan fungsi-fungsi dalam organisasi, maka diperlukan pembagian kerja yang sistematis menurut keahlian tap-tiap pribadi. Hal ini akan dapt semakin memaksimalkan hasil dan prestasi pekerjaan yang dicapai.

Prinsip Jangkauan Terbatas
     Dikatakan bahwa dalam suatu pengawasan yang dilakukan atasan hendaknya ada batasan. Hal ini dimungkinkan bahwa kemampuan seseorang sangatlah terbatas antara lain ; terbatasnya waktu , kekuatan fisik , kesanggupan apakah seorang atasan akan dapat secara terus menerus dapat mengontrol pikiran atau cara kerja seorang bawahan. Tetapi prinsip ini tidak jelas karena tidak disebutkan secara pasti batasan-batasan itu. Walaupun prinsip ini sudah dihilangkan oleh para penentang Teori Klasik karena tidak ada dasar angka teoritis namun prinsip ini memiliki kelebihan untuk memberikan batasan kepada atasan dalam mengawasi bawahan agar tidak semena-mena terhadap atasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar